1. Di batas desa yang rindang aku berhenti sebentar. Kuikuti jalan setapak dengan pandanganku, mula-mula turun kemudian naik, mendaki lereng sebuah bukit penuh

1. Di batas desa yang rindang aku berhenti sebentar. Kuikuti jalan setapak dengan pandanganku, mula-mula turun kemudian naik, mendaki lereng sebuah bukit penuh tegalan singkong. Aku memandang ke langit biru dengan koyakan mega putih. Kemudian, kacamata Ray Ban kupakai dan pemandangan jadi sejuk seperti suasana dusun dibelakangku.

“Makamnya di atas di bukit itu, Pak,” Kata bocah cilik yang cuma pakai celana kotor hitam dan membawa pecut. “Dibawah pohon-pohon kelapa gading ditengah itu!”

Aku tersenyum sambil membelai kepala botaknya.

“Bapak sudah tahu,” Kataku. “Berapa umurmu, Gus?”

“Lima tahun, Pak,” Jawabnya lancar dan tidak malu-malu.

Jelaskan hal-hal menarik pada penggalan novel tersebut!

2. Bagi Rudi tak ada orang yang ditakutinya kecuali kedua orang tuanya. Ia sangat disenangi teman-temannya hampir semua teman dekatnya pernah ditolong. Bila terjadi percekcokan dengan temannya dan ia merasa bersalah, tak segan-segan ia segera minta maaf meminta maaf. Dan sebaliknya bila ada temannya yang meminta maaf, maka ia pun akan segera memberi maaf.

Jelaskan pesan atau amanat dalam penggalan novel tersebut!


Terimakasih, tolong dibantu ya