Biologi

Pertanyaan

Di pangkal tenggorokan terdapat dua katup yaitu anak tekak dan epiglotis.Pada saat menelan makanan,peristiwa yang terjadi pada dua katup tersebut adalah......

1 Jawaban

  • Saat menelan makanan, Katup epiglotis akan menutup saluran nafas sehingga makanan dapat masuk kerongkongan dengan lancar. Sebaliknya, katup tersebut akan terbuka ketika seseorang bernapas, sehingga udara dapat melewati tenggorokan dan masuk paru-paru.

    Pembahasan  

    Faring (tekak), merupakan persimpangan antara rongga hidung ke tenggorokan (saluran pernapasan) dan rongga mulut ke kerongkongan (saluran pencernaan).

    Laring (pangkal tenggorokan), berada di bagian belakang faring. Pada laring terdapat pita suara dan epiglotis atau katup pangkal tenggorokan (epiglotis). Epiglotis merupakan katup yang tersusun atas tulang rawan dan sel-sel epitel yang berfungsi untuk mencegah makanan atau minuman masuk ke dalam saluran pernapasan.  

    Mekanisme kerja epiglotis dan tekak (faring)

    Katup dalam laring yang berupa tulang rawan dan berfungsi untuk mencegah makanan atau minuman masuk ke dalam saluran pernapasan disebut epiglotis. Epiglotis merupakan tulang rawan elastis yang ditutupi dengan selaput lendir yang terletak di pintu masuk laring (kotak suara) dan dasar lidah. Epiglotis berbentuk seperti daun dan glotis adalah penjaga pintu masuk (pembukaan antara pita suara). Mekanisme kerja epiglotis dikendalikan oleh dua set otot intrinsik dan ekstrinsik yang bertanggung jawab untuk gerakan laring. Otot intrinsik mengendalikan pita suara dan berbicara, sementara otot ekstrinsik mengontrol struktur laring dan lipatan epiglotis. Ketika bernapas dan melakukan aktivitas normal, epiglotis tetap dalam posisi tegak dan memungkinkan udara untuk melewati laring dan ke trakea dan paru-paru.  

    Proses pencernaan makanan dan organ yang terlibat  

    1. Mulut, di dalam mulut terdapat gigi yang berfungsi untuk mencerna (menghancurkan) makanan secara mekanik. Selain pencernaan mekanik yang dilakukan oleh gigi, dalam mulut juga terjadi pencernaan kimiawi oleh enzim yang dikeluarkan bersama-sama air ludah. Dalam cairan tersebut terdapat enzim ptialin (amilase mulut) yang berfungsi memecah karbohidrat (amilum dan glikogen) menjadi lebih pendek dan juga menghasilkan maltosa. Maltosa adalah disakarida yang memiliki rasa agak manis.
    2. Kerongkongan (esofagus), makanan akan melewati faring sebelum makanan masuk kerongkongan, pada faring terdapat persimpangan jalan menuju kerongkongan (saluran makanan) dan tenggorokan (saluran napas). Oleh karena itu faring memiliki katup yang dapat mengatur agar makanan yang ditelan tidak salah menuju saluran pernapasan, katup tersebut bernama epiglotis. Katup ini akan menutup saluran nafas ketika seseorang menelan makanan sehingga makanan dapat masuk kerongkongan dengan lancar. Sebaliknya, katup tersebut akan terbuka ketika seseorang bernapas, sehingga udara dapat melewati tenggorokan dan masuk paru-paru. Dinding dalam kerongkongan tersusun atas otot-otot yang memungkinkan terjadinya gerakan peristaltik untuk mendorong makanan melewati lambung. Gerakan peristaltik adalah gerakan meremas dan mendorong makanan agar dapat melewati kerongkongan dengan baik.  
    3. Lambung (Ventrikulus), memiliki bentuk seperti kantong yang memiliki bukaan/pintu yang disebut sfingter. Pada lambung dihasilkan getah lambung (gastric juice). Makanan yang masuk lambung menyebabkan lambung melepaskan hormon gastrin yang akan memicu dikeluarkannya getah lambung. Kontraksi pada otot lambung, akan membuat makanan menjadi teraduk dengan sempurna sehingga bisa bercampur secara merata dengan getah lambung. Proses ini mengakibatkan makanan yang ada di lambung menjadi berbentuk menyerupai bubur.
    4. Usus halus, terdiri dari usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejenum), dan juga usus penyerap (illium). Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan. Terjadi pencernaan karbohidrat, lemak, protein. Pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus.
    5. Usus Besar, Sisa makanan yang tidak diserap dalam usus halus akan bergerak menuju ke bagian usus besar. Pada bagian usus besar terjadi pembusukkan sisa makanan dengan bantuan bakteri Escherichia coli. Hasil pembusukannya disebut dengan tinja atau feses. Selain itu pada usus besar juga akan terjadi proses penyerapan terhadap air dan juga garam-garam mineral supaya feses bisa berbentuk padat.
    6. Rektum, merupakan tempat penampungan sementara feses sebelum dikeluarkan dari dalam tubuh melalui anus.  

    Pelajari lebih lanjut

    1. Materi tentang enzim dalam sistem pencernaan makanan https://brainly.co.id/tugas/14921701

    -----------------------------

     

    Detil jawaban

    Kelas: VIII SMP

    Mapel: Biologi

    Bab: Sistem Pencernaan Pada Manusia

    Kode: 8.4.7

    Kata Kunci: sistem pencernaan, epiglotis

Pertanyaan Lainnya