B. Arab

Pertanyaan

Jelaskan permulaan sholat jumat

1 Jawaban

  • Permulaan sesi sholat Jum'at pertama adalah ketika perintah dari Allah SWT sampai kepada Nabi Muhammad SAW, saat dia masih berada di kota Mekkah dan sedang mempersiapkan hijrah atau perjalanan ke kota Madinnah. Selain Fiqih Islami wa Adillatuhu, disebutkan bahwa sholat Jum'at 'ah sudah
    Adalah wajib ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berada di Makkah, sebelum hijrah. Seperti yang diriwayatkan oleh Daruquthni dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anh:

    "Nabi sallallaahu 'alaihi wa sallam diijinkan untuk melakukan sholat Jum'at sebelum melakukan ibadah hijrah. Namun, orang-orang Muslim tidak dapat berkumpul di Makkah, maka Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menulis kepada Mush'ab bin Umair yang berada di Madinah:' Amma ba'du, perhatikan hari ketika orang-orang Yahudi mengumumkan untuk membaca kitab Zabur pada hari Sabath-nya! Kumpulkan wanita dan anak-anakmu! Jika hari telah memiringkan setengah, di tengah hari Jumat pagi, mendekati Allah dengan dua rakaat.
    Pada saat itu masih ada perselisihan dengan orang Quraish (yang belum mengetahui bahwa Nabi Muhammad adalah Rosulullah), maka perintah tersebut tidak dapat dilakukan.

    Untuk hal tersebut di atas, jika salah satu persyaratan hukum sholat Jum'at dilakukan di jemaah. Namun bila sangat sulit mengumpulkan umat Islam bersama di satu tempat dan pada saat bersamaan dalam situasi yang tidak aman.

    Namun, meski tidak bisa melakukan sholat Jum'at, Nabi Muhammad SAW masih mengirim salah satu sahabatnya bernama Mush'ah bin Umair bin Hasyim yang tinggal di kota Madinnah, jadi dia mengajarkan Al Qur'an kepada penduduk kota. Pada saat inilah sejarah sholat Jumat dimulai.

    Karena selain mengajarkan Alquran, sahabat setia Nabi juga memintanya untuk melakukan sholat sholat. Dan, Rasul dengan senang hati mengizinkannya. Jadi, Mush'ah bin Umair bin Hashim adalah orang pertama yang melakukan ibadah ini.

    Sementara itu, Nabi Muhammad sendiri hanya bisa shalat sholat, saat berada di kota Madinah. Saat itu, dia berada di daerah yang disebut Quba 'dan bertemu dengan teman dekat lain bernama Bani' Amr bin 'Auf. Kejadian ini terjadi pada hari Senin di 12 bulan Rabi'ul Awwal.

    Kemudian tiga hari kemudian, pada hari Kamis, Nabi mendirikan sebuah masjid. Masjid pertama yang didirikan oleh Nabi adalah Masjid Quba. Keesokan harinya, pada hari Jumat, Nabi Muhammad SAW bertemu lagi dengan sahabatnya di kota Madinnah yang akan mengadakan sholat Jum'at di sebuah lembah yang telah digunakan sebagai masjid dan tempatnya tidak begitu jauh dari keduanya.

    Mengetahui hal itu, Nabi Muhammad SAW memutuskan untuk melakukan sholat Jum'at sekaligus berkhotbah sebelum sholat. Inilah khotbah pertama yang dilakukan oleh Rasul, sedangkan di kota Madinnah. Itu adalah sekilas sejarah shalat Jumat menurut catatan dan bukti yang ada.

    Jumat pertama yang dilakukan oleh Rasul SAW berada di Wadi Ranuna, sekitar satu kilometer dari Masjid Quba, atau sekitar empat kilometer dari Madinah al-Munawwarah. Sekarang ada masjid bernama Masjid Jumat.

    Tentu saja, dalam sholat Jum'at diadakan khotbah Jumat yang disampaikan oleh Nabi kepada umat Islam. Apa yang Rasulullah saw bersabda pada saat itu? Hanafi al-Mahlawi dalam bukunya Al-Amakin al-Masyhurah Fi Hayati Muhammad (tempat-tempat bersejarah yang dikunjungi Rasul SAW), isi khotbahnya adalah sebagai berikut;

    "Segala puji bagi Allah, kepada-Nya aku meminta bantuan, pengampunan, dan tuntunan: Aku percaya kepada Allah dan kafir kepada-Nya aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan tidak ada kerinduan untuk Dia. bahwa Muhammad adalah seorang budak dan utusan Allah, dia telah mengutusnya dengan tuntunan dan agama yang benar, dengan cahaya dan pembelajaran, setelah waktu yang lama tidak ada utusan yang dikirim, pengetahuan paling sedikit, dan banyak kemurtadan dalam kemanusiaan pada saat akhir dan masa depan.

Pertanyaan Lainnya